Tanjungpinang, LintasKepri.com – Sebagian pengguna jasa parkir di Pelabuhan Domestik maupun Internasional Sri Bintan Pura Tanjungpinang, merasa tidak setuju dengan kenaikan tarif parkir di Pelabuhan SBP per-1 Juni mendatang.
“Belum apa-apa sudah naikan tarif, lihat saja itu bang tempat parkir masih banyak yang berlubang,” kata Amek, salah satu pengguna jasa parkir, saat menunjukkan area parkir yang masih terlihat berlobang, Rabu (25/5).
Amek berharap, pihak pelindo dapat memperbaiki fasilitas parkir yang saat ini dinilainya kurang tertata dengan rapi dan fasilitas dipelabuhan kurang memadai seperti ruang tunggu, menurutnya perlu dilengkapi dengan Wifi.
“Supaya pengunjung mau berangkat atau menjemput penumpang tidak bosan dipelabuhan, sebaiknya Pelindo melakukan perbaikan fasilitas terlebih dahulu,” ungkapnya.
Senada disampaikan Iqbal (25) dilokasi yang sama menurutnya, Kebijakan pelindo menaikan tarif parkir baru adalah hal yang wajar, mengingat sebelumnya Pelindo telah memberikan pengumuman kepada masyarakat pengguna jasa pelabuhan.
“Menurut saya sih pihak pelindo sah-sah saja menaikan tarif parkir baru, cuman harus perbaiki terlebih dahulu fasilitas parkir,” ujarnya.
Sementara itu, General Manager (GM) PT Pelindo I Cabang Tanjungpinang, I Wayan Wirawan menjelaskan, kenaikan tarif tersebut mengacu pada Peraturan Daerah Kota Tanjungpinang.
“Kenaikan tarif parkir tentunya upaya untuk perluasan dan bahkan untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat secara lebih, dengan menambah petugas parkir tentunya akan lebih terarah dalam pengaturan parkir itu,” kata I Wayan saat dikonfirmasi LintasKepri.com
Wayan juga menerangkan, saat ini Pelindo 1 segera mendapatkan kucuran Anggaran puluhan milyar dari pusat, untuk membangun pelabuhan baru di Sri Bintan Pura.
“Dapat kita lihat perubahan area parkir, mulai dari perluasan area, bahkan kita (Pelindo,red) sanggup mengorbankan kantor untuk dijadikan lahan parkir, semua semata-mata untuk masyarakat, tolong dipahami,” tukasnya.
Diketahui, PT Pelindo berencana memperluas lahan parkir di area Sri Bintan Pura dengan merobohkan bangunan Kantor Pelindo dan berpindah ke Kijang. (Afriadi/red)